Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the og domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/n1561825/public_html/inspirasipublik.com/wp-includes/functions.php on line 6121
Reses Anggota DPRD Provinsi Lampung Watoni Noerdin, Siap Perjuangan Petani – INSPIRASIPUBLIK.COM

Reses Anggota DPRD Provinsi Lampung Watoni Noerdin, Siap Perjuangan Petani

banner 120x600
banner 468x60

LAMPUNG (IP) – Keluhan dan aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada wakil rakyat sejatinya harus diperjuangkan.

“Pak, mayoritas kami disini petani. Lahan kami, banyak tidur kalau di musim kemarau. Dan Infrastruktur Jalan Tani tolong diperbaiki,” demikian disampaikan warga Dusun Padang Asri, Pekon Fajar Agung, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu dihadapan Anggota DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin, saat diskusi agenda reses, Rabu (17/1/2024).

Ketua Kelompok Tani, Beringin Jaya 2 Padang Asri, Kecamatan Pringsewu, Darsono mengatakan bahwa persoalan air pertanian sudah kerap disampaikan disejumlah forum, baik Desa dan sejenisnya. Tapi, sampai saat ini tidak pernah terwujud.

“Sawah saya murni tadah hujan, kalo musim kemarau, lahan banyak yang tidur. Karena, tanah liat petani mau nanam apa. Pak, tolong dibantu. Kami minta solusi dari Bapak Watoni,” kata Darsono.

Menurutnya, petani di wilayah Padang Asri Fajar Agung sudah bingung untuk mengadu persoalan perairan pertanian. Bahkan, usul sumur bor tidak pernah terwujud.

“Petaninya disini giat untuk bertani, tapi tidak ada air. Kalau tidak ada air petani Mangkrak. Jika nyedot dari irigasi, harus mengeluarkan uang dengan nilai Rp500 ribu per hektar,” tegasnya.

Ditempat yang sama, warga lainnya Suyatno mengatakan persoalan pertanian bukan hanya pengairan. Tetapi, ketersediaan pupuk yang selalu langka disaat musim tanam. Bahkan, informasi yang didapat. Kios pupuk memberlakukan persyaratan identitas lengkap dan asli, ketika akan mendapatkan pupuk.

“Pupuk Pak, kami dapat info dari kios. Kedepan, pupuk akan dikurangi 50 persen dari sebelumnya. Belum lagi, untuk mendapatkannya harus menyerah kan identitas asli. Sementara, kebutuhan pupuk banyak, tapi dari dinas dikurangi,” tegasnya.

Selanjutnya, Suyatno mengaku ada akses jalan pertanian dengan panjang kurang lebih 500 meter, selalu becek dan genangan air ketika curah hujan turun. Sementara, jalan tersebut merupakan akses untuk anak-anak sekolah. *

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *