Target tersebut sebanding dengan perolehan indikator pencapaian yang dilaporkan Pemkab Tubaba untuk tahun 2022, melalui aplikasi yang disiapkan kementrian yakni mencapai nilai 869 dari capaian tertinggi yakni 1000 untuk APE tingkat utama, dan capaian nilai paling rendah yakni 500-600 untuk mendapatkan APE tingkat Pratama.
Penjabat (Pj) Bupati Tubaba Drs. M. Firsada, M.Si, mengungkapkan APE merupakan anugerah yang diberikan oleh Kementerian PPA kepada pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia.
“Anugerah ini menjadi bukti nyata atas upaya nyata dan kerja keras yang telah dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan di wilayah kita,” ujar Firsada saat menerima tim verifikasi lapangan Kemen PPPA di Ruang Rapat Bupati, kantor bupati setempat, Selasa (21/11) yang dipimpin Sekretaris Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA Siti Mardiah, S.Pt.,M.Si.
Secara khusus, lanjut Firsada, tahap verifikasi lapangan ini antara lain bertujuan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa kegiatan yang telah dilakukan melalui program-program yang ada, telah sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan.
“Anugerah Parahita Ekapraya ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kehidupan perempuan dan anak-anak di daerah kita, karena pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan komitmen bersama semua elemen masyarakat,” tegasnya.
Sementara di tempat yang sama, Siti Mardiah menjelaskan, untuk verifikasi lapangan sampai dengan evaluasi penyelenggaraan Pengarus Utamaan Gender (PUG) ini, dilakukan dua tahun sekali.
“Di tahun 2023 ini, sebagai evaluasi tahun 2022 dilakukan setahun dan turun kelapangan agar hasilnya maksimal, karena pada tahun 2021 kita dilanda pandemi sehingga verifikasi dilakukan secara daring,” jelas Siti.
Siti Mardiah juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemkab Tubaba yang telah menyelesaikan pengisian data dan informasi penyelenggaraan PUG.
“Saya sampaikan apresiasi setinggi tingginya, karena pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat telah menyelesaikan pengisian data dan informasi PUG sesuai dengan waktu yang yelah ditetapkan, dalam waktu 4 minggu, meskipun disertai keluhan,” kata Siti Mardiah.
Kepala Dinas PPPA Kabupaten Tubaba, Munyati melalui Sekretaris dr. Wita Hestriyani mengungkapkan, capaian yang dilaporkan Pemkab untuk mendapatkan APE tersebut mendapat nilai 869. Nilai ini melonjak dari nilai 500 sehingga Kementrian PPA melakukan verifikasi lapangan baik dari kelembagaan dan perencanaan, fasilitator maupun inovasi yang memperhatikan pembangunan dan penyetaraan gender.
“Yang dilakukan verifikasi lapangan yakni dari kelembagaan seperti Perda soal penyetaraan gender, Perbup, Pokja PUG, dan SDM. Juga dari perencanaan, fasilitator, dan inovasi. Inovasi yang kami laporkan ada 3 yakni Tubaba Cerdas, inovasi Disdukcapil Pempers, dan inovasi Kolam Kandang dan Kebun (K3) pemanfaatan pekarangan yang banyak memanfaatkan Kelompok Wanita Tani (KWT),” ulasnya.
Dengan capaian indikator penilaian yang mencapai nilai 869 tersebut, lanjut dia, semoga kesemuanya dapat dibuktikan dalam verifikasi lapangan yang tengah dilakukan kementrian sehingga APE tingkat Madya dapat kita peroleh.
“Tubaba selama ini memang belum pernah mendapatkan anugerah ini. Dan tahun ini kita targetkan bisa mendapatkan APE tingkat Madya sehingga loncat satu tingkat (Pratama),” singkatnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Pj. Ketua TP-PKK Tubaba Hanita Fahrial Firsada, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Bayana, dan kepala OPD di lingkungan Pemkab setempat. (Rls/Zul)