BANDARLAMPUNG (IP) – Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Krakatau 2024 dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Helmy mengatakan, apel gelar pasukan ini merupakan pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat Krakatau 2024 sebagai komitmen nyata sinergisitas TNI-Polri dengan stakeholder terkait.
Pasalnya, sebagaimana survei Kemenhub Rl 2024 diperkirakan terdapat potensi pergerakan masyarakat sebesar 193,6 juta orang atau meningkat 56,4 persen dibandingkan 2023.
“Sebagaimana diingatkan, Bapak Presiden Joko Widodo menekankan bahwa ‘mudik tahun ini adalah mudik yang akan sangat besar sekali’, kenaikannya 56 persen dibanding tahun yang lalu,” ujarnya saat membacakan amanat Kapolri, Rabu (3/4/2024).
Berdasarkan survei indikator, Helmy menambahkan, tingkat kepuasan masyarakat atas penyelenggaraan dan penanganan arus mudik 2023 mencapai 89,5 persen atau meningkat 15,7 persen dibanding 2022.
Kondisi ini merupakan wujud apresiasi masyarakat atas kerja keras semua pihak yang harus dipertahankan dan ditingkatkan dalam pengamanan arus mudik dan balik tahun ini.
“Total yang akan mudik kurang lebih 190 juta pemudik tahun ini. Oleh sebab itu, saya mengimbau, mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal,” pungkasnya.
Guna menjawab tantangan ini, Helmy mengatakan, TNI-Polri bersama stakeholder terkait melaksanakan Operasi Terpusat dengan sandi ‘Ketupat 2024’ melibatkan 155.165 personel, selama 13 hari mulai 4 – 16 April 2024.
Sementara di Provinsi Lampung, sebanyak 4.383 personel gabungan dengan rincian 281 personel Polda Lampung, 2.126 personel Polres/ta jajaran, dan 1.976 personel stakeholder terkait.
Sebelumnya, operasi ini telah diawali dengan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) pada 28 Maret – 3 April 2024 dan akan dilanjutkan pasca operasi pada 17 – 23 April 2024.
“Dalam operasi ini, telah dipersiapkan 5.784 pos, yang terdiri dari 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan, dan 480 pos terpadu dalam rangka pelayanan dan pengamanan utamanya pada jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, dan bencana alam, serta di pusat-pusat keramaian,” kata Helmy.
Sedangkan di Provinsi Lampung, ia menjelaskan, pihaknya juga akan menyiapkan 81 posko Lebaran meliputi 1 posko terpadu, 60 posko pengamanan (Pospam), dan 20 posko pelayanan (Posyan).
Lebih lanjut pihaknya bersama stakeholder terkait juga sudah memetakan terdapat 9 titik rawan bencana, 45 titik rawan kecelakaan, dan 36 titik rawan kemacetan pada jalur mudik Lebaran 2024 di Lampung.
Helmy melanjutkan pos-pos digelar dengan tujuan untuk memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal. Polri bersama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR juga kembali mengeluarkan Surat Keputusan Bersama tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran 2024/1445 Н.
Kebijakan ini diharapkan mampu mendukung keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran, dan kenyamanan arus lalu lintas melalui pengaturan operasional angkutan barang, Sistem One Way dan Contra Flow, penerapan ganjil genap, ketentuan penyeberangan, delaying system dan buffer zone hingga penundaan proyek konstruksi.
“Pahami dan implementasikan SKB ini secara presisi di lapangan, serta sosialisasikan kepada masyarakat,” ingatnya.
Terkait penggunaan jalan tol dan jalur arteri, Helmy menambahkan, petugas gabungan bersiap memberikan jaminan Kamseltibcar lantas kepada masyarakat.
Termasuk memeriksa kesiapan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan masyarakat, reduksi faktor-faktor potensi kerawanan dan sumbatan di jalan raya, terapkan rekayasa lalu lintas secara terukur dan terkoordinasi.
“Apabila masyarakat merasa khawatir terdapat gangguan kejahatan dalam perjalanannya, kami telah menyiapkan pengawalan Kepolisian untuk memberikan rasa aman,” tandas jenderal bintang dua tersebut. (*)