LAMPUNG TENGAH (IP) – Sampah merupakan sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi. Tak bisa di pungkiri bahwa sampah sudah memadati bumi kita tercinta ini. Banyaknya aktivitas manusia menghasilkan material berupa benda sisa yang secara terus menerus akan menjadi timbuanan di alam.
Aksi buang sampah manasuka yang sering terjadi merupakan permasalahan serius yang harus diatasi dan diberi perhatian serius. Banyaknya aksi buang sampah sembarangan yang menyebabkan banyak dampak negatif di Indonesia tercinta ini, salah satunya seperti Rusaknya Bahari di Indonesia.
Banyaknya Pulau-Pulau yang tercemar akibat sampah. Rusaknya Bahari Indonesia akibat sampah merupakan masalah besar yang sangat sulit untuk di hilangkan ataupun di selesaikan.Besarnya sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 67,8 ton sampah pada tahun 2020. Dan sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga dengan persentase 37,3% (berdasarkan KLHK). Sampah yang dihasilkan dibagi atas 2 macam yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan bahan yang berasal dari hewan atau tumbuhan, sedangkan sampah anorganik merupakan bahan yang bukan berasal dari hewan atau tumbuhan.
Dalam hal ini persentase sampah organik yang dihasilkan masyarakat 39,8%. Dan sampah anorganik memiliki persentase sebesar 17% pada tahun 2020. Semakin tahun kepadatan penduduk di Indonesia semakin bertambah, dan hal ini sebagai pemicu utama sampah yang semakin membeludak. Dikarenakan kurangnya kesadaran akan lingkungan. Aksi buang sampah sembarangan sulit sekali di hentikan, yang dampaknya pada lingkungan salah satunya pada bahari di Indonesia.
Banyak Sekali kerusakan bahari akibat sampah di Indonesia. Seperti halnya rusaknya ekosistem air, hal itu yang menyebabkan pulau di Indonesia tercemar, bahkan membuat biota-biota laut menjadi rusak. Dan dapat dilihat banyak terumbuh karang yang mati dan tumbuh tidak sempurna akibat sampah. Dan dampak sampah ini sangatlah buruk, merusak lingkungan dan menyebabkan rusaknya bahari di Indonesia apabila terus di biarkan.
Sangat diperlukan pengupayaan dalam penyelesaian permasalahan ini. Diperlukan gerakkan mengajak masyarakat untuk mengurangi dan tidak memproduksi plastik karena ini hanya kan berdampak sangat buruk pada makhluk hidup dibumi. Dengan melakukan kebiasaan baik seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak melakukan aksi buang sampah sembarangan, menyedikan tempat sampah disetiap area, kerja bakti membersihkan sampah dilingkungan, dan bahkan dapat melakukan pendaur ulangan pada sampah plastik. Sehingga hal ini dapat mengurangi kerusakan yang terjadi di Bahari Indonesia.
Dengan melakukan pencegahan kerusakan bahari Indonesia akibat sampah yaitu diadakan banyaknya program-program, dengan melibatkan seluruh masyarakat di Indonesia yang dapat menimbulkan rasa kesadaran akan tidak lagi melakukan aksi buang sampah manasuka, mengurangi penggunaan plastik yang menghasilkan sampah yang sulit untuk terurai, dan atau melakukan gerakan pemanfaatan sampah dengan merubah sampah mejadi kerajinan tangan yang dapat menghasilkan nilai harga. (Maura Cindi Bunayya Prima)