TULANG BAWANG BARAT (IP) – Wanita Berinisial HS Orang Tua Wali Murid dari Pondok Pesantren di wilayah Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung, HS (36) yang diduga menjadi korban kasus dugaan tindak pelecehan seksual melaporkan oknum guru ke Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Pemberantasan Korupsi (FKPK) Tubaba.
Korban membawa serta barang bukti berupa tangkapan layar percakapan singkat yang dikirimkan oleh diduga pelaku berinisial MF saat mengisyaratkan mengajak korban ke tempat kediamannya.
Saat di konfirmasi HS menceritakan bahwa Ia telah melaporkan atas kasus yang menimpa dirinya ke LSM FKPK, “Waktu itu saya bersama saudara saya dengan nada ketakutan HS, menceritakan semua perbuatan oknum guru pondok pesantren Inisial MF yang diduga telah berbuat pelecehan terhadap diri saya, saya juga memberikan bukti-bukti percakapan disaat oknum pelaku chat saya via whatsApp (WA)”.
Selain itu HS menyebut “Ada beberapa guru pengajar di sekolah yang menjadi korban MF, namun para korban tidak mau mengatakan secara langsung”, ia juga telah meminta kepada LSM FKPK untuk mendampingi guna melaporkan perbuatan oknum guru (MF) tersebut ke aparat penegak hukum, Minggu (25-6-2023).
Masih kata HS,” Perbuatan oknum guru yang diluar Norma itu sudah keterlaluan bang terhadap saya, bahkan berkali-kali oknum sampe berani merayu dan membujuk saya supaya mau berhubungan intim kepadanya, mengirimkan vidio porno, vidio onani, sempat oknum guru itu, dia menceritakan pengalamannya kalau dirinya pernah berhubungan intim dengan beberapa oknum guru yang mengajar di pondok pesantren namun sayang bang mereka takut untuk mengungkap perbuatan MF, karenakan MF anak Pemilik Pondok pesantren itu”. Ujar HS
Korban juga menjelaskan MF selalu berupaya mencoba agar selalu bisa menghubunginya Via whatsApp, bahkan dia juga pernah mengirimkan WhatsApp kepada saya bahwa MF meminta maaf kepada dirinya atas semua perbuatannya dimana telah berbuat semaunya dan mengirimkan video yang tidak layak, namun saya tidak membalas pesan WhatsApp dan tidak menanggapi.
Ketua LSM FKPK Tubaba Wahidin membenarkan adanya laporan dari korban yang berinisial HS, Ia memastikan laporan masyarakat itu akan ditindaklanjuti melalui upaya pendalaman kasus dengan mengumpulkan data dan sejumlah bahan keterangan yang diperlukan. Sementara dugaan pelaku saat ini belum bisa ditemui guna dimintai keterangan. (Z*/D)